Tasawwuf di Era Modern
Oleh : Mahrus Sholeh*
Saat mendengar istilah tasawwuf, yang terngiang di benaknya adalah
orang yang berpakaian putih-putih, berjenggot, memakai jubah panjang.
Dan yang paling identik adalah masalah kehidupan mereka, seakan-akan
mereka hidup pada masa lampau dan tidak mengenal istilah modern. Namun,
jika dikaitkan dengan zaman sekarang yang serba modern, istilah tasawwuf
itu juga harus ditingkatkan dan tidak boleh dihilangkan atau disebut
dengan istilah degradasi tasawwuf.
Menilik kedua istilah tasawwuf dan modern, pengertian mendalam
tentang tasawwuf adalah upaya memperindah diri dengan akhlak yang
bersumber dari ajaran agama dalam rangka mendekatkan diri kepada allah.
Sedangkan kata modern mempunyai makna seperti yang diungkapkan oleh
Ahmad Baso, modern adalah suatu fenomena sementara yang akhirnya akan
membawa pada musnahnya perbedaan dasar antara ruang privat dan ruang
publik, yaitu tenggelamnya keduanya, artinya kemajuan peradaban dunia.
Kedua istilah tersebut sangat relevan sekali maknanya. Dalam kehidupan
sekrang kedua istilah tersebut harus benar-benar tegak apalagi untuk
seorang yang akan menjadi pemimpin dunia seperti layaknya santri
sekarang ini.
Bagaimana jika tasawuf dikaitkan dengan masa modern seperti ini? Di
jaman ini kelihatannya orang semakin membutuhkan tasawuf untuk mengatasi
kompleknya kehidupan modern.?Tasawuf Modern? Ya. Begitu kompleknya
permasalahan hidup sekarang ini membuat orang menjadi sering putus asa
jika hanya mengandalkan akal saja. Hanya dengan kekuatan batin seseorang
yang dapat bertahan dalam situasi yang rumit. Oleh karena iu tasawuf
modern sebagai sarana pembelajaran kekuatan ruhani mulai dilirik orang
untuk dipelajari.
Istilah tasawwuf modern sebenarnya sudah menjamur pada saat ini.
sekarang banyak cara yang dilakukan oleh manusia untuk bertaqarrub
kepada allah, hakikat tasawwuf adalah mendekatkan diri kepada allah
melalui penyucian diri dan amaliyah islam. Dalam kehidupan modern ini,
tasawwuf menjadi obat yang mengatasi krisis kerohanian manusia modern
yang telah lepas dari pusat dirinya., sehingga ia tidak mengenal siapa
lagi dirinya, arti dan tujuan hidupnya. Ketidakjelasan atas makna dan
tujuan hidup ini membuat penderitaan batin. Maka lewat spiritual islam
ladang kering jadi tersirami air sejuk dan memberikan penyegaran serta
mengarahkan hidup lebih baik dan jelas arah tujuannya.
Lantas, bagaimana meraih pribadi sufi yang hidup di era modern ini?
untuk menjadikan hidup lebih baik dan bernuansa sufistiknya, tentu saja
harus melakukan ritual secara baik serta berkesinambungan dalam bidang
spiritual jiwa. Karena itu bagi seorang penempuh tasawuf, yang harus
dilakukan adalah: wara’, faqr, sabar, tawakkal, ridha. Dengan demikian
maka akan terlihat, akan terbuka bagaimana allah menunjukkan
kekuasaannya kepada makhluknya yang benar-benar menempuh jalan kesufian.
Disinilah pentingnya tasawuf modern, dimana konsep kebenaran ilmu
pengetahuan tidak hanya berdasarkan korespondensi, koherensi dan
pragmatisme saja, tapi juga bersifat spiritual-ilahiyah. Artinya sumber
ilmu pengetahuan selain mungkin didapat melalui akal rasional dan
empiris inderawi juga niscaya didapatkan dan diperkuat melalui petunjuk
wahyu, pelajaran sejarah, latihan rohani, penyaksian dan penyingkapan
ruhaniyah. Hal itulah yang sangat diinginkan bagaimana seorang yang
hidup di eara modern bisa tetap menerapkan ketsawwufannya demi tatp
menjaga jiwa dan raganya agar tetap menjadi pribadi muslim yang
sempurna.
* Penulis Adalah Alumni PP. Nurul Jadid Paiton Probolinggo &
Pembina Tahfidz di UKM-Pengembangan Tahfidz Al-Qur’an IAIN Sunan Ampel
Surabaya.
0 komentar:
Posting Komentar